Halosis.co.id, Jakarta – Dalam menjalankan bisnis online, ada banyak channel yang bisa digunakan untuk berjualan, salah satunya website. Website menjadi alternatif yang sering dipakai karena kemudahan transaksi yang ditawarkan (pelanggan bisa berbelanja kapan dan di mana pun).
Namun, banyak yang belum tahu bahwa proses pembuatan website untuk brand bisa dikategorikan cukup rumit, memakan waktu dan biaya. Sebelum kamu membuat website, sebaiknya kamu sudah mencari tahu dan mempersiapkan seluruh kebutuhan yang diperlukan.
Untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan dalam proses pembuatan website ecommerce dari nol, simak artikel berikut ini.
1. Nama Toko
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan nama toko. Carilah nama yang singkat, sederhana tapi tetap kreatif agar mudah diingat. Nama toko yang mudah diingat akan memberikan banyak keuntungan untuk bisnismu di masa yang akan datang.
Dalam mencari atau membuat nama, buatlah beberapa alternatif. Setelah memiliki setidaknya 3 alternatif nama, lakukan pencarian melalui google, untuk memastikan nama tersebut belum digunakan brand atau toko online lain. Jika sudah digunakan, sebaiknya kamu mengganti nama untuk menghindari adanya permasalahan dengan Hak Kekayaan Intelektual.
2. Logo
Selain nama, logo juga merupakan hal yang paling dasar yang perlu kamu persiapkan sebelum membuat website. Logo adalah elemen paling krusial dalam branding. Karena itu, kamu sudah harus memiliki logo sebelum membuat website.
Jika tidak memiliki kemampuan desain grafis, kamu bisa menggunakan jasa desain profesional untuk membuat logo yang merepresentasikan brand-mu dengan baik. Kalau saat ini belum punya budget, kamu bisa membuat logo dengan aplikasi desain gratis. Namun sebelum membuat, pastikan kamu bisa menggunakan hasil tersebut untuk tujuan komersial.
3. Desain Tampilan Website
Jika elemen branding (nama dan logo) sudah siap, saatnya membuat desain tampilan website. Desain adalah salah satu faktor penentu kesuksesan website secara keseluruhan. Jika first impression pengunjung ke website tidak baik karena desain yang tidak rapi dan tidak praktis, maka kecil kemungkinan pengunjung mau berbelanja atau mengunjungi websitemu lagi.
Karena itu, cobalah untuk mengamati tren desain tampilan website untuk mengetahui desain seperti apa yang disukai pelanggan. Pastikan tampilan website rapi, menarik, sesuai dengan branding, dan user friendly.
4. Foto & Deskripsi Produk
Sebagai pemilik usaha online, kamu wajib untuk mengoptimalkan kualitas foto katalog produk. Karena tidak melihat barang secara langsung, maka foto berperan sangat besar dalam pengambilan keputusan pelanggan. Foto yang kamu tampilkan di website tidak hanya harus jelas, tapi juga bisa memperlihatkan seluruh keunikan dan detail produk dengan baik.
Selain foto, tentunya kamu butuh deskripsi produk. Maka dari itu, sebaiknya kamu sudah membuat seluruh penjelasan tentang produk, seperti jenis bahan, ukuran, warna, harga, dan lainnya, sebelum website dibuat. Sehingga ketika website sudah bisa digunakan, kamu hanya perlu meng-copy – paste informasi ke website.
5. Domain & Hosting
Beralih ke kebutuhan teknis, domain dan hosting merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam pembuatan website. Domain merupakan alamat sebuah website. Alamat ini nantinya akan menuntun para pengunjung untuk menuju ke lokasi website.
Nama domain biasanya diambil dari nama toko atau brand. Jika kamu sudah menentukannya di awal, maka seharusnya tidak sulit untuk memilih nama domain untuk website-mu.
Jika domain adalah alamat untuk membawa pengunjung ke lokasi website, maka hosting secara sederhana dapat diibaratkan sebagai lokasi website tersebut. Semua file yang ada di dalam website-mu akan tersimpan di server hosting.
Untuk mendapatkan domain dan hosting, kamu harus membeli atau berlangganan ke penyedia layanan domain dan hosting. Harga yang ditawarkan cukup beragam, tergantung spesifikasi dan keunikannya. Biasanya semakin tinggi spesifikasi hosting dan semakin unik nama domain, maka semakin besar pula biaya yang harus kamu keluarkan.
6. Platform CMS
Content Management System atau biasa disingkat dengan CMS adalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengelola konten dalam website. Fungsi CMS adalah untuk memudahkan pengguna mengeksplor konten, tanpa harus menguasai kemampuan teknis untuk membuat website dari nol.
Contoh CMS yang paling sederhana adalah platform untuk menulis blog. Di platform ini kamu bisa menulis dan menerbitkan artikel, tanpa harus menguasai bahasa pemrograman, atau pengetahuan teknis lainnya.
7. Payment Gateway
Payment Gateway secara sederhana dapat diibaratkan sebagai pintu masuk untuk transaksi layanan ecommerce. Payment gateway umumnya menerima pembayaran pelanggan melalui e-money/-wallet, kartu kredit/debit, transfer bank, bayar di konter, dan cicilan tanpa kartu. Pembayaran ini kemudian akan dihimpun dan diteruskan kepada penjual pada periode waktu tertentu.
Untuk kamu yang menjalankan bisnis online, payment gateway sangat mempermudah transaksi dan memberikan opsi pembayaran lebih banyak. Selain itu, transaksi juga jadi lebih cepat diselesaikan, keamanan lebih terjamin, tidak ada limit transaksi, dan memungkinkan transaksi massal dalam satu waktu.
Itulah 7 kebutuhan standar untuk membuat website ecommerce. Membuat website ecommerce dari nol memang cukup rumit, memerlukan banyak waktu, usaha, dan biaya. Namun jangan khawatir, kamu tetap bisa memiliki website ecommerce tanpa perlu mempersiapkan atau melakukan semua langkah di atas!
Halosis menyediakan layanan website ecommerce siap pakai yang juga bisa kamu integrasikan dengan instagram shop, facebook shop, dan marketplace. Dengan Halosis Website Commerce, kamu bisa punya website pribadi FREE Domain yang bisa disesuaikan dengan nama bisnismu, integrasi payment gateway, perhitungan ongkir, resi & pick up kurir otomatis, serta analitik bisnis yang lengkap.
Klik di sini untuk buat website usahamu sekarang atau hubungi customer support kami untuk info lebih lanjut.
Penulis: Laras Nur Handini
Editor: Ita. G