Halosis.co.id, Jakarta – Setiap harinya, hampir setengah dari pengguna Instagram memanfaatkan aplikasi ini dan menghabiskan hampir 21 menit untuk menggunakan aplikasi. Merek ternama dengan cepat menyadari potensi Instagram. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan untuk Instagram dalam waktu 3 Bulan (Q4 tahun 2014), menemukan bahwa 86% dari Interbrand pada tahun 2014 miliki akun Instagram resmi mereka, hal ini menyatakan kenaikan sebesar 71% dari tahun sebelumnya, dan membuat banyak bisnis besar dan kecil tertarik dan mempertimbangkan untuk bergabung dalam Instagram.
Meski begitu, tentunya kita harus tahu apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan, terlebih ketika ingin membangun merek yang lebih besar lagi. Berikut ini adalah beberapa contoh kesalahan yang dilakukan oleh online shop Instagram:
Belum Siap Dengan Strategi Goal Driven
Sebagus dan secantik apapun foto atau video yang dipublish, semua harus memiliki tujuan dan nilai. Tidak ada artinya ketika fot hanya sebatas konten visual yang enak dipandang tanpa memberikan arti atau maksud kepada pengunjung. Semua harus tahu apa tujuan Anda memposting foto atau video tersebut. Selain itu penyampaian nilai dan tujuan juga bisa melalui caption ataupun hashtag.
Tidak Fokus Pada Kualitas
Kualitas konten juga sangat dibutuhkan untuk membuktikan perbedaan antara kehadiran konten yang bermanfaat dan tidak mudah diabaikan, oleh sebab itu perlu meluangkan waktu juga untuk mengetahui bagaimana Instagram bekerja, membaca pola mereka dan menuliskan apa saja yang bisa dilakukan.
Pengguna biasanya menelusuri sat ukolom foto, melirik dengan cepat foto tersebut, kemudian beralih ke bagian caption atau keterangan gambar. Bagi yang tertarik dengan keterangan yang ditulis, mereka akan rela meluangkan waktu sepersekian detik untuk membacanya. Di dalam caption maupun hashtag, tuliskan semua yang dimaksud dari gambar, apa arti, maksud, tujuan, dan nilainya.
Menyalahgunakan Penggunaan Hashtag
Instagram memang tidak bisa dipisahkan dengan penggunaan Hashtag untuk melengkapi caption atau keterangan dari konten kita. Tapi hashtag akan menjadi sangat tidak efektif jika tidak digunakan sebagai mestinya, misalnya terlalu sedikit, terlalu banyak, atau tidak relevan sama sekali. Hashtag memainkan peran penting dalam proses penemuan pengunjung dengan sebuah akun. Merek yang kurang dikenal atau yang memiliki jumlah follower rendah bisa memanfaatkan hashtag populer dan relevan untuk membangun momentum dan meningkatkan eksposur konten mereka.
Membeli Follower
Suka atau tidak suka, membeli dan menjual follower di Instagram memang menjadi bisnis yang besar, kalau tidak mau membuang waktu untuk mulai mengumpulkan follower dari awal, kamu bisa menggunakan strategi SFS atau Shout For Shout dimana saling mempromosikan online shop satu sama lain.
Dengan Instagram, bisnis online jadi lebih mudah menjangkau pasar dan mengetahui siapa saja yang tertarik pada bisnis kita. Menggunakan Instagram memang mudah ditemukan dan digunakan, tapi akan lebih mudah untuk mendapat keuntungan ketika kita tahu caranya.