Halosis.co.id, Jakarta – Anak muda masa kini semakin banyak yang memilih untuk membuka usaha sendiri dibanding harus melamar pekerjaan ke perusahaan besar. Bisnis memang menawarkan penghasilan fantastis, namun beberapa diantara mereka hanya melihat sisi manisnya saja tanpa mempertimbangkan sisi pahitnya.
Memang merintis bisnis itu hanyalah soal niat dan fokus, jika dijalani dengan fokus, maka pasti akan berbuah manis. Dari segi mentalitas pun ada beberapa hal yang harus kamu siapkan agar walaupun badai menerjang, kamu tida goyah.
Cintai apa yang kamu pilih
Memilih untuk berbisnis memang mirip sama milih pacar. Kamu harus memulainya dengan menjalankan apa yang cocok denganmu, misalnya kamu hobi fotografi, jadilah fotografer. Kamu hobi kosmetik, cobalah menjual kosmetik secara online. Mulai dari hobi, kegemaran dan kesenangan mu bisa jadi awal mula proses cinta terbentuk. Perasaan cinta dalam menjalankan bisnis ini penting agar dapat membantumu bertahan dalam situasi sulit.
Kerja keras tidak selalu manis
Stay positive. Itu sebetulnya intinya. Kadang apa yang kamu kerjakan kadang tidak terlihat hasilnya, tidak dihargai orang lain, tidak didukung orang lain. Kerja keras seakan sia-sia dan tidak memiliki arti. Tapi jika kita berpikir panjang, semua pasti akan ada artinya nanti. Jadi tetaplah berpikir positif bahwa usahamu saat ini mungkin tidak ada hasil, tapi kelak akan terasa hasil keringat dan jerih payah mu.
Bisnis juga butuh kreatifitas
Kreatifitas bukan hanya milik seniman, artis, pelukis, tapi setiap pengusaha membutuhkannya. Kadang kreatifitas kita diuji saat dalam kondisi tertekan. Ketika kamu merasa lelah, coba lah istirahat sejenak, refreshing dan kembali berpikir setelah mood kembali baik. Biasanya kreatifitas akan muncul disaat genting. Jangan halangi kreatifitasmu, bukalah potensi kreatifitas dan imajinasimu dan gunakan gut feeling- mu!
Gunakan komentar positif maupun negatif sebagai mood booster
Kita pasti akan sering mendengar orang berkomentar negatif tentang diri kita. Terima saja dan ambil positifnya. Kita juga akan mendengar komentar positif dari orang lain, terima lah dan gunakan sebagai mood booster. Segala komentar orang lain tidak semuanya penting, tapi cobalah saring kembali semua komentar yang masuk dan jadikan yang positif sebagai kelebihan mu, dan yang negatif sebagai hal yang perlu diperbaiki. Intinya jadikan semua sebagai alat untuk maju, bukan mundur.
Akan ada orang yang “lebih” dibanding diri kita
Diatas langit masih ada langit, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk mundur. Jangan jadikan itu sebagi batu sandungan. Tapi jadikan itu sebagai acuan, kemana kita akan pergi. Acuan berbeda dengan pembanding. Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain karena jalan orang lain pastinya berbeda dan punya takdir yang beda-beda juga. Jadi tetap fokus dan selalu ambil nilai positif dari orang-orang yang ada disekitar mu.
Apa motivasimu?
Mencari motivasi dalam hidup ini sangat penting. TIdak bisa kamu menentukan motivasi hanya untuk sekedar ingin membeli rumah, mobil, smartphone terbaru. Motivasi harus berasal lebih dalam lagi. Misalnya untuk kehidupan keluarga (mama & papa), untuk membantu biaya sekolah adik, untuk istri dan anak, untuk apa usahamu? Apa yang mendorongmu setiap pagi untuk bangun dan memulai usahamu yang penuh rintangan? Motivasi harus kuat dan kokoh agar tidak mudah goyah, seperti akar pohon yang makin tua, akar akan makin dalam dan makin kokoh.