Halosis.co.id, Jakarta – Pada kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi disumbang oleh impor. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan jika hal ini berhubungan dengan banyaknya masyarakat yang berbelanja secara online.
Bambang Brodjonegoro, Kepala Bappenas mengatakan indikasi ini tampak karena banyaknya barang-barang yang dibeli secara online, berasal dari luar negeri dan dibeli dengan cara impor.
Menurut Bambang jenis impor ada banyak, salah satunya adalah barang konsumsi. Kemungkinan kenaikan barang konsumsi karena kegiatan e-commerce, belanja online yang semakin tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pertumbuhan impor barang dan jasa kuartal III 2017 sebesar 15,09 persen, meningkat jauh dari kuartal III 2016 yang hanya 3,67 persen. Peningkatan pertumbuhan impor juga dinilai paling tinggi untuk tahun ini, terlebih data pada kuartal II 2017 menunjukkan tingkat pertumbuhan impor hanya terpaut 0,22 persen.
Ada berbagai komponen pada poin tingkat pertumbuhan impor barang dan jasa. Khusus untuk komponen barang, dibagi ke tiga jenis yaitu impor barang konsumsi, impor barang modal, dan impor bahan baku. Jika dibandingkan dengan data pada periode yang sama tahun lalu, jumlah impor barang konsumsi meningkat jadi 17,7 persen di kuartal III 2017. Adapun jumlah impor barang konsumsi kuartal III 2016 hanya 11,2 persen.
Bambang meyakini, dari sekian banyak orang yang mengimpor barang untuk konsumsi, pasti ada yang dijual lagi. Berdasarkan data tersebut, Bambang memperkirakan maraknya orang belanja online sebagai pendorong tingginya tingkat impor barang konsumsi.
“Kalau diperhatikan, yang sering belanja online, banyak barang yang dibeli adalah barang impor. Itu akan meningkatkan impor barang konsumsi,” tutur Bambang.