Halosis.co.id, Jakarta – Berjualan dengan sistem pre order tentunya punya kelebihan dan kekurangan. Keuntungan berjualan pre order, kamu punya bisa menyediakan produk yang lebih bervariasi. Selain itu kamu juga punya perputaran uang yang lebih cepat. Masih banyak lagi keuntungan yang bisa kamu dapatkan, kalau kamu berjualan pre order.
Namun terlepas dari keunggulan-keunggulan di atas, sistem PO juga punya beberapa kelemahan. Apa saja kelemahan dari jualan sistem pre order? Ini dia beberapa kelemahan jualan pre order yang haru kamu tahu, sebelum coba jualan pre order.
1. Lama Menunggu Barang
Kelemahan pertama dari sistem jualan pre order adalah lamanya menunggu hingga barang sampai ke tangan customer. Kekurangan ini mungkin tidak terlalu dirasakan oleh seller, tapi sangat dirasakan dari sisi customer. Dari PO dibuka, pembeli harus menunggu cukup lama, sampai PO ditutup, barang diproduksi atau dibeli, dan akhirnya bisa dikirimkan. Orang-orang yang tidak sabaran tidak akan cocok dengan sistem PO.
2. Menunggu Lebih Lama Kalau Produk Cacat
Kelemahan lainnya adalah harus menunggu lebih lama, kalau ada barang yang cacat, atau tidak sesuai ekspektasi. Kekurangan ini bisa dirasakan dari sisi penjual maupun pembeli. Pembeli pastinya kecewa, kalau sudah menunggu lama, tapi pada saat sampai, barang tidak sesuai ekspektasi. Namun sebenarnya para penjual lah yang lebih pusing kalau ada kasus seperti ini. Kalau produk diproduksi sendiri, penjual harus menunggu produksi berikutnya. Bagaimana dengan penjual yang menyediakan jastip ke luar negri? Tentunya tidak mungkin untuk pergi lagi ke luar negri, hanya untuk membeli satu barang. Tidak hanya harus mengembalikan uang pembeli, seller juga pastinya dapat komplain yang tidak mengenakkan.
3. Bisa Batal Produksi
Untuk penjual yang memproduksi barang sendiri, kuantitas sangatlah penting. Terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, tas, sepatu, dan semacamnya. Kalau ternyata hanya sedikit yang mau order dari PO yang kamu buka, kemungkinan untuk batal produksi sangat tinggi. Hal ini dikarenakan produksi dalam jumlah sedikit bisa membuatmu rugi, apalagi kalau kamu punya konveksi sendiri.
4. Lebih Sepi Pelanggan
Tak bisa dipungkiri, olshop yang menggunakan sistem pre order, mayoritas lebih sepi pelanggan dibandingkan toko ready stock. Faktor yang membuat toko pre order lebih sepi biasanya adalah karena orang tidak mau menunggu lama. Customer cenderung tidak sabaran dan mau barangnya cepat sampai. Karena itu, kalau bukan untuk produk-produk tertentu, orang malas menunggu. Untuk mengatasi ini, kamu harus punya marketing yang bagus, supaya bisa meningkatkan penjualan di tokomu.
5. Barang Pesanan Tidak Ada
Bukan cuma seller yang produksi barang sendiri yang bisa buat pelanggan kecewa karena batal produksi. Seller yang membeli barang dari orang lain juga bisa membuat pelanggan kecewa, kalau produk habis. Hal ini biasa dialami oleh toko-toko jastip atau yang mengambil barang dari supplier. Barang pesanan customer yang mau dibeli bisa saja habis sewaktu-waktu. Pelanggan pasti sangat kecewa kalau hal ini terjadi.
Demikian beberapa kekurangan sistem berjualan pre order yang sudah dirangkum Halosis. Setiap metode jualan pastinya punya kekurangan, tapi bukan berarti kamu tidak bisa menutupi kekurangan tersebut. Kamu hanya tinggal membuat strategi untuk mengatasi kekurangan dari sistem jualanmu. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat #berUsaha!