Halosis.co.id, Jakarta – Siswa-siswa yang unggul secara akademis di sekolah–termasuk yang masih berada di sekolah dasar–sekarang bisa memasukkan catatan studi mereka ke online platform baru yang diharapkan oleh pendirinya bisa membantu dalam persiapan ujian.
Platform yang disebut Vohga ini didirikan oleh dosen universitas Leo Kee Chye dan mantan muridnya Jerome Quek, memungkinkan siswa untuk membuat daftar dan memberi nilai catatan studi mereka.
Situs web ini juga memungkinkan siswa untuk membantu teman mereka dengan pekerjaan rumah, atau meninjau esai dengan biaya tertentu. Tawaran atau permintaan untuk menyelesaikan tugas menggunakan nama orang lain tentunya tidak diperbolehkan dan akan hapus.
Meskipun beberapa pendidik mempertanyakan kualitas pembelajaran, pendiri Vohga mengatakan bahwa platform tersebut memungkinkan siswa untuk tips belajar dari teman-teman yang cenderung lebih akademis.
Leo, yang merupakan dosen perbankan dan keuangan di tiga universitas swasta ini telah menginvestasikan lebih dari S$ 10,000 di Vohga sejauh ini. Catatan belajar sangat mebantu bagi mereka yang bingung dalam cara belajar, kalau bisa melihat bagaiman cara mengatur dan membuat catatan, maka yang lainnya akan belajar lebih baik juga.
Mitra bisnisnya, Quek, adalah seorang lulusan perbankan dan keuangan berusia 25 tahun yang menduduki puncak angkatan di Kaplan Higher Education Academy’s University of Essex tahun ini.
Kerjasama terjadi pada bulan November lalu ketika Quek mengetahui bahwa Leo sedang menjalankan sebuah situs web, namun tidak menghasilkan banyak uang dari situs tersebut.
Dengan menggunakan pengalamannya menjual pakaian secara online, Quek mengumpulkan mock-up dengan fitur yang bisa menghasilkan uang dari situs ini.
Sejak diluncurkan pada bulan April, Vohga telah mendapat sekitar 400 penjual.
Setidaknya satu transaksi terjadi setiap dua atau tiga hari, dan duo tersebut mengambil potongan 10-persen dari setiap transaksi yang berhasil dilakukan.
Tidak ada usia minimum yang dikenakan pada pengguna, yang kemudian dapat dinilai.
Tidak seperti platform lainnya, seperti Zookal yang membayar S$ 10 kepada siswa yang mendapat nilai A untuk setiap rangkaian catatan, Quek mengatakan bahwa penjual mempertahankan pada kepemilikan materi mereka masing-masing.
Mereka hanya perlu mengunggah catatan mereka sekali agar pembeli bisa mendownload, tanpa perlu bertemu atau berkomunikasi lebih jauh melalui email, katanya.
Pengguna Vohga termasuk lulusan terakhir Raffles Junior College 19 tahun, yang telah menghasilkan S$ 50 sejauh ini dan menolak disebutkan namanya. 15 daftar catatan dan esainya mendapat nilai A pada mata pelajaran General Paper dan Geografi, dandihargai antara S$ 5 dan S$ 36.
Karena memulai studinya di Universitas Oxford di Inggris bulan depan, dia mengatakan bahwa platform tersebut dapat memungkinkannya mendapatkan penghasilan pasif untuk membayar biaya hidup.
Catatan studi yang berkualitas “memotong banyak informasi berlebihan yang tidak perlu dari catatan yang diberikan oleh sekolah” dan bisnis akan datang selama masa ujian, katanya. DIkarenakan siswa akhir-akhir ini mungkin tidak memiliki banyak waktu dngan kegiatan kurikuler, pekerjaan rumah, tugas proyek, hobi pribadi, dll, ada efisiensi dari Vohga yang membantu.
Pakar pendidikan mengatakan bahwa situs tersebut memungkinkan siswa mendapatkan keuntungan dari teman belajar sebaya, namun kualitas catatan dan esai yang disiapkan untuk penjualan tidak dapat dijamin. Catatan studi tersebut mungkin berisi informasi yang salah, sehingga pembeli menjadi “salah arah”, kata Dr. Timothy Chan, direktur divisi akademis Singapore Institute of Management.
Clarinda Choh, mantan direktur pendidikan berbakat berbasis sekolah dan pusat keunggulan skolastik di Hwa Chong Institute, mengatakan bahwa situs tersebut tampaknya memenuhi kebutuhan orang-orang yang “terdesak” untuk mencari cara untuk mendapat nilai baik saat ujian, dan mengasumsikan bahwa pembeli “dapat mengerti dan mencerna catatan dari kacamata si pembuat catatan.”
Vohga juga harus memastikan bahwa penjual tidak menggunakan materi yang melanggar hak cipta, tambah Dr. Chan.